CDC Gelar Public Talk, Dr. Abdul Rahman Nur: Pemerintah Harus Hadir Lindungi Usaha Kecil dari Gempuran Ritel Modern - Ekspos Demokrasi

Breaking News

Postingan Populer

Selasa, 13 Mei 2025

CDC Gelar Public Talk, Dr. Abdul Rahman Nur: Pemerintah Harus Hadir Lindungi Usaha Kecil dari Gempuran Ritel Modern

Eksposdemokrasi.id,Palopo, 12 Mei 2025 — Celebes Development Center (CDC) kembali mengambil peran strategis dalam mendorong diskursus publik melalui kegiatan Public Talk bertema “Kondusifitas Sosial dan Peran Strategis Kota Palopo dalam Pertumbuhan Ekonomi Tana Luwu”. Di EER Caffee Jln Kelapa No 71 Ilagaligo Kota Palopo.


Agenda ini menjadi ruang reflektif dan edukatif bagi masyarakat dalam menyikapi dinamika Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kota Palopo, serta menjadi ajakan kolektif agar warga kembali memikirkan arah masa depan kota yang lebih inklusif dan adil.


Salah satu narasumber dalam forum tersebut, Dr. Abdul Rahman Nur, S.H., M.H, yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor IV Universitas Andi Djemma, menyampaikan pandangan kritis terhadap maraknya pertumbuhan ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi di Kota Palopo. 


“Menjamurnya ritel modern franchise di berbagai sudut kota semakin meminggirkan usaha kecil masyarakat yang tidak mampu bersaing secara langsung. Kondisi ini sebagai akibat dari lemahnya penerapan regulasi yang seharusnya mampu mengatur keseimbangan ekonomi lokal.” Ungkap DR Maman sapaannya.


Berdasarkan data yang dihimpun, hingga awal tahun 2025 tercatat terdapat 62 gerai ritel Franchise seperti 31 gerai Indomaret, 16 gerai Alfamart, dan 15 gerai Alfamidi. Angka ini dinilai cukup signifikan bagi kota dengan luasan wilayah dan populasi seperti Palopo. 


Dalam praktiknya, kehadiran ritel modern tersebut seringkali berdekatan langsung dengan pemukiman padat penduduk, bahkan tak jarang berada hanya beberapa meter dari pasar tradisional dan warung lokal.


Dr. Maman menyoroti bahwa keberadaan ritel modern seharusnya tidak dibiarkan tumbuh tanpa kendali. Ia menilai pemerintah kota telah diberikan kewenangan untuk menyusun regulasi perizinan dan zonasi, perlu memanfaatkannya secara maksimal untuk melindungi sektor ekonomi kerakyatan.


Menurutnya, fenomena ini tidak sekadar menjadi tanda perubahan gaya konsumsi masyarakat, melainkan telah menciptakan tekanan besar terhadap keberlangsungan usaha kecil dan warung tradisional.


“Kedepan, kita berharap Pemerintah melihat kondisi masyarakat kecil dan menerjemahkannya dalam kebijakan yang berpihak. Hari ini, kita melihat ritel modern seperti Alfamidi, Alfamart dan Indomaret menjamur di mana-mana, sementara usaha kecil justru tumbang satu per satu karena tidak mampu bersaing. Ini harus jadi perhatian serius,” Tambahnya


Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa jika tren ini terus dibiarkan tanpa intervensi kebijakan, maka bukan hanya warung kecil yang akan punah, tetapi juga tatanan sosial-ekonomi lokal akan terganggu. Ketergantungan pada jaringan ritel modern dikhawatirkan akan menciptakan ketimpangan dan memperlemah semangat kemandirian ekonomi masyarakat.


Kegiatan Public Talk ini juga menjadi momentum bagi CDC untuk menyerukan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola ekonomi daerah. CDC mendorong pemerintah kota agar mengambil langkah nyata, seperti pembatasan izin pendirian ritel modern di radius tertentu dari pasar tradisional, pemberlakuan pajak daerah yang proporsional, hingga penyusunan program revitalisasi pasar dan pendampingan usaha mikro. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad