Eksposdemokrasi.id,Luwu Timur-Kisruh dunia pertambangan dengan masyarakat di kabupaten Luwu Timur terus bergejolak, Sebelumnya ada nota kesepekatan antara Pemda Lutim dan pihak PT Inco (Vale) pada tahun 2006 , dimana dalam nota kesepakatan tersebut PT Inco mengusulkan 390 Ha untuk di jadikan lahan kompesasi DAM kerebbe yang berada di empat wilayah yang berbeda.
Dari pengusulan tersebut maka di tunjuk lah lampia sebagai lahan kompensasi DAM karebbe yang di setujui kementrian kehutanan,demikian ungkap tokoh pemuda Desa Lampia, Zakkir Mallakani.
Menurut Zakkir yang selaku ketua AMAL BERSATU (Aliansi Masyarakat Lampia Bersatu) hingga saat ini PT. Vale belum pernah menunjukkan surat persetujuan dari kementrian kehutanan tersebut.
"apa bila memang itu ada(lahan kompensasi) kenapa sangat berbeda dengan pengusulan PT. Vale dengan kondisi lapangan, mulai dari luasan hingga titik koordinat",Ucap Zakkir.
Ia juga menjelaskan bahwa Pengusulan PT. Inco (Vale) pada tahun 2006 yakni seluas 390 Ha namun pada saat 2022 PT. Vale menyerahkan ke pemda Lutim berubah menjadi 394,5 Ha dan titik koordinat yang berubah-ubah (peta lokasi), ungkapnya.
"ini menjadi Konflik agraria yang harus segera di selesaikan mengingat banyak investasi yang mau masuk ke luwu timur, kami mendesak DPRD Luwu Timur agar segera membuat RDP kedua sebagai tindak lanjut RDP sebelumanya dengan menghadirkan PT. VALE, BPN Luwu Timur agar permasalahan segera tuntas",Harap Zakkir.(*)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar