![]() |
Muhammad Yusri (kedua dari Kanan), Camat Kalaena |
Sikap toleransi ini terlihat saat Camat Kalaena menghadiri kegiatan Melasti umat Hindu di wilayah pemerintahan nya yang dilaksanakan di pantai ujung suso, desa Mabonta, Kecamatan Burau.
Yusri menjelaskan, kehadirannya di kegiatan Melasti sebagai tindakan sikap toleransi dan merupakan cerminan demokrasi hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain.
"Sebagai sikap toleransi kita kepada pemeluk agama lain, dan ini juga menunjukkan sikap demokrasi dimana khususnya di kecamatan Kalaena banyak dihuni beragam suku, agama dan budaya",ujar Yusri disela-sela kegiatan Melasti,Sabtu 8 Oktober 2022.
Sementara menurut salahsatu tokoh masyarakat dari Kecamatan Kalaena, Ketut Sutama menjelaskan pentingnya Melasti bagi agama Hindu yang dikerjakan sekali dalam setahun.
"Melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memperoleh air suci (angemet tirta amerta) untuk kehidupan yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laut, danau, dan pada sumber / mata air yang disucikan",Terang Ketut Sutama.
"Melasti dilakasanakan setiap 1 tahun sekali, yang merupakan rangkaian dari Hari raya Nyepi bagi umat Hindu", Tambahnya.
Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan ” Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana”.
Terakhir Yusri menyebutkan keistimewaan Kecamatan Kalaena di bandingkan dengan kecamatan lain yang ada dilutim, Karena wilayahnya dihuni oleh beragam suku, budaya dan agama namun mampu hidup rukun dan toleransi yang tinggi.
Penulis : Syarifuddin
Editor : Adry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar