Eksposdemokrasi.id,Luwu Timur-Pemecatan HM. Siddiq BM dari jabatannya sebagai pimpinan DPRD Luwu Timur oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem telah memicu babak baru dalam pertarungan politik di Luwu Timur. Surat Keputusan (SK) DPP Partai NasDem Nomor: 27.8a-SK/AKD/DPP-NasDem/IV/2025, yang secara resmi mencabut mandat Siddiq, bukannya mengakhiri konflik, justru menjadi pemantik api perselisihan yang lebih besar.
Siddiq, seorang politisi senior yang berpengalaman dan dikenal memiliki pengaruh kuat di Luwu Timur, menerima pemecatan lewat rapat paripurna DPRD beberapa pekan lalu.
Namun dibalik pemecatan itu, Muh. Siddiq BM menganggap hal ini adalah tindakan penghinaan harga dirinya, sebuah tindakan yang tidak dapat dia biarkan begitu saja.
Atas apa yang ia pandang sebagai ketidakadilan, Siddiq pun mengambil langkah tegas dengan melayangkan somasi kepada DPRD Luwu Timur.
Ibriansyah Irawan, Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Luwu Timur Batara Guru memberikan pendapat bahwa somasi yang dilakukan Muh Siddiq BM adalah tindakan yang wajar.
“Upaya Kak Siddiq BM dalam melakukan somasi saya kira sah dan dibolehkan oleh peraturan serta perundang-undangan. Ini adalah langkah hukum yang wajar dalam rangka memperjuangkan martabat dirinya yang merasa dirugikan”
Langkah ini menandai dimulainya sebuah pertarungan politik yang sengit dan penuh intrik. Mengingat selama ini Muh Siddiq BM telah lama mengabdikan dirinya di Partai Nasdem, terbukti pada Pemilu 2024, Siddiq BM berhasil meraih suara terbanyak di Luwu Timur dan membuat Partai Nasdem berhasil mendapatkan 2 Kursi di daerah Pemilihannya
Mantan Ketua HMI Cab. Palopo 2018 ini menilai Muh. Siddiq BM sebagai politisi senior yang telah banyak memberikan pengabdian dan kontribusi pembangunan Luwu Timur
“Kak Siddiq adalah politisi senior yang telah puluhan tahun mengabdikan diri sebagai Anggota/Wakil Ketua DPRD untuk pembangunan Luwu Timur. Jadi wajar jika Kak Siddiq memberikan respons terhadap keputusan pemberhentian yang menurutnya, keputusan itu tidak beralasan kuat dirinya diberikan sanksi pemberhentian sebagai Wakil Ketua DPRD dan hampir dipastikan akan di PAW.” Lanjut Rian sapaan akrabnya.
Langkah Siddiq ini menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah ia akan menggunakan jalur hukum untuk membatalkan SK pemecatan? Atau apakah ia akan membangun kekuatan politik baru untuk menantang dominasi Partai NasDem di Luwu Timur?.
Pertanyaan-pertanyaan ini masih belum terjawab, namun satu hal yang jelas: pemecatan Siddiq bukanlah akhir dari cerita, melainkan awal dari sebuah konflik yang berpotensi menimbulkan gejolak politik yang signifikan di Luwu Timur.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar